Selasa, 21 Juli 2009

Koleksi Pribadi Barang Antik

TOKEK
SETRIKA JADOEL







Barang antik ini adalah barang yang sudah melewati berbagai masa kehidupan. Barang ini adalah saksi yang yak pernah bicara. Betapa kesetiaannya pada tuannya membuat nilainnya dapat tinggi pada para pemakai jasanya. Nah, ketika era setrika listrik belum ada jasa benda ini sangat besar untuk menjadikan pakaian yang akan dipakai oleh saya dan keluarga menjadi rapih dan enak dipandang oleh mata.
Waktu demi waktu yang terlampaui dan jaman dan tehnologi yang ditemukan makin maju, membuat manusia beralih ke tehnologi yang lebih canggih dan mungkin saja lebih minimalis dan praktis..
Bagi anda, sebagai pencinta barang antik dapat memberikan apresiasi yang sanagat positif pada sesuatu barang yang mempunyai nilai historis.
Nilai historis yang sudah tercatat dari satu era keera yang lain, dari satu penguasa ke penguasa yang lain.
Berbagai barang antik koleksi pribadi yang turun temurun, dari penjual koleksi barang antik yang pernah saya temui mereka rata-rata memiliki satu barang yang sangat "mumpuni" seperti: uang kertas bergambar Soedirman, Soekarno, Samurai jaman Jepang, Caling, Rantai Bumi, Belata Karang,meja giok dsb. Keika mereka bicara keampuhan suatu barang koleksi pribadi , saya dapat satu pelajaran yang sangat berharga yaitu nilai historis benda tersebut yang tidak akan terkikis oleh kemajuan jaman.
Ada lagi satu komunitas pecinta barang antik yang menitipkan barang koleksi pribadinya untuk saya "titipkan"( dijual-red) seperti setrika lima lobang,tujuh lobang bergambar ayam jantan, uang logam, kertas. Dan yang paling terbaru ada yang memiliki "tokek" berbagai ukuran berat (3,5 ons keatas).
Bila ada teman-teman yang serius dapat berkomunikasi atau bertukar pikiran di blog ini. Ataupun ada yang serius untuk memiliki salah satu barang antik diatas ,saya dengan senang hati membantu mewujudkan keinginannya. Semoga para kolektor mania dapat melihat nilai positif dari wacana yang ada dalam blog ini. Ma'af bila ada penyampaian kata dan informasi yang kurang berkenan.

Tidak ada komentar:

kapalberlayar